Visi : “TERJADINYA PERJUMPAAN MANUSIA DENGAN ALLAH” 28 JUNI 2015
Misi : “MEWUJUDKAN PENATALAYANAN IBADAH YANG NYAMAN BAGI
PEMERCAYANYA.” No. 25/2015
KASIH : KEKAYAAN YANG MEMPERSATUKAN
2
Samuel 1:1,17-27; Mazmur 130; 2 korintus 8:7-15; Markus 5:21-43
Banyak orang berpikir
bagaimana dengan kesetaraan di dalam perbedaan antara yang satu dengan yang lain dalam realitas hidup
ini. Kehidupan yang kita temuai sekarang adalah indikasi kurangnya hubungan
yang baik antara yang satu dengan yang lain. Homo Homini Lupus lebih jelas
konsepnya kelihatan, terutama dalam bidang ekonomi, sosial dan politik. Yang
satu menjadi harimau pemangsa bagi yang lain, yang satu lebih mengutamakan
dirinya sendiri tanpa memperhatikan hak dan hidup orang lain. Permasalahan ini
menjadi gambaran yang perlu kita pertimbangkan ketika sudah jelas-jelas masuk
kedalam ranah gereja. Kapan gereja melakukan tugas sosial dan kepeduliaannya
terhadap gereja lain? yang masih ada ketika gereja tersebut masuk dalam lembaga
oikumenis saja tanpa sadar bahwa itu adalah tugas sebagai warga yang beriman
kepada Yesus Kristus.
Dari kisah Paulus menegur jemaat Korintus
ada banyak pelajaran yang kita petik dalam hal memberi.
1. Kondisi kekurangan bukanlah menjadi alasan
untuk kita tidak memerhatikan kebutuhan orang lain. Contoh jemaat-jemaat Makedonia
menginsyafkan kita bahwa kunci utama dalam memberi adalah hati yang penuh
dengan cinta kasih dan kemurahan. Ada banyak cerita dan kisah nyata bahwa
seseorang yang sangat sederhana pun dapat memberi dari kekurangannya.
Sebaliknya, ketiadaan cinta kasih akan membuat seseorang kesulitan dalam
memberi, betapa pun ia sebenarnya orang kaya.
2. Hidup akan berarti apabila kita berguna
untuk sebanyak mungkin orang. Perhatikan mereka yang membutuhkan kasih sayang.
Pikirkanlah andai kata kita di pihak mereka. Allah di dalam Yesus telah lebih
dahulu melakukan itu untuk kita. Jadi sangat logis, kalau kita yang
menyembah-Nya meneruskan karya kasih-Nya buat orang lain.
3. Kita tidak akan mengalami kesulitan
apabila kita merasakan dan mengalami bahwa Tuhan begitu baik. Bukankah segala
yang ada pada kita adalah pemberian dari-Nya. Jika kita memberi, sebenarnya
kita hanya alat untuk menyalurkan berkat-Nya.
4.
Milikilah
kerendahan hati dan ketulusan dalam memberi karena dengan demikian kita akan
terbebas dari prasangka buruk. Alangkah baiknya, seperti apa yang diajarkan
Yesus. Ketika tangan kanan memberi sebaiknya tangan kiri tidak tahu. Lebih baik
kita tidak tahu siapa yang kita beri dan dalam kerendahan hati pemberian kita
tujukan kepada Tuhan. Demikian pula jika si penerima tidak tahu, maka ia tidak
akan rikuh kepada kita, tapi ia akan merasakan bahwa itu semua datangnya dari
Tuhan. Dengan demikian, kasih itu akan menyatukan kita di dalam kasih Tuhan.
Pdt. Talsum Santosa (GKI
Cicurug)
UCAPAN SELAMAT DATANG
Dengan penuh sukacita
Majelis Jemaat GKI Zaenal Zahse Sukabumi, menyambut kehadiran Bapak, Ibu,Sdr/i,
khususnya yang baru pertama kali hadir dalam kebaktian di GKI Zaenal Zahse
Sukabumi apabila memerlukan pelayanan lebih lanjut, kami siap melayani anda, silakan anda menghubungi Majelis jemaat atau T.U.
Gereja.
POKOK DOA MINGGU INI
|
KANTONG PERSEMBAHAN TAMBAHAN
|
1. Pelayanan Majelis Jemaat & Pengurus
Komisi-Komisi
2. Jemaat dalam Pergumulan :
Pekerjaan, Ekonomi,
Keluarga,
Pendidikan dll.
3. Kedamaian dan kentramanan
Pemerintahan kota
Sukabumi
4. Bangsa dan Negara
Indonesia
|
Minggu
I : Renovasi
Minggu
II : Dana Bela Kasih
Minggu
III :
Kendaraan
Minggu IV : Kendaraan
Minggu
V : Sinodal
|
CATATAN
Catatan Bagi Majelis Jemaat, Jemaat, Aktivis, Komisi dan Tim
Kelompok Kerja, bilamana akan menyerahkan Laporan
Kehadiran / informasi kedalam Warta Jemaat, agar menyerahkan ke Tata Usaha
Gereja Paling lambat HARI KAMIS. Terima
kasih.
DEMI KENYAMANAN DAN KETERTIBAN IBADAH, SUDAHKAH ANDA……
Ø Tiba 10 Menit sebelum kebaktian
Ø Mematikan Handphone (mode Silent)
Ø Menjaga ketenangan & ketertiban
Ø Menjaga anak-anak agar tidak keluar masuk selama kebaktian
Ø Menjaga
kebersihan; Kunci Kendaraan
Ø Menyiapkan persembahan dari rumah
JADWAL KEGIATAN SEPEKAN
GKI ZAENAL ZAHSE SUKABUMI
Minggu :
Pk. 08.00 : Kebaktian Umum I
Pk. 08.00 : Sekolah Minggu
Pk. 10.00 : Persiapan
GSM
Pk. 11.00 : Kebaktian Pemuda – Remaja
Pk. 17.00 : Kebaktian Umum II
Selasa :
Pk. 10.00 : Perlawatan Rutin
Pk. 18.00 : Katekisasi
Konseling
Pendeta (Sesuai Perjanjian)
Rabu : Pk. 09.00-13.00 : Konseling
Pendeta
Kamis :
Pk. 10.00 : Perlawatan Rutin
Pk. 17.00 : Kebaktian Rumah Tangga
Pk. 18.30 : Latihan Paduan Suara
Konseling
Pendeta (Sesuai Perjanjian)
Jum’at :
Pk.
09.00-12.00 : Konseling Pendeta
Pk.
11.00 : Kebaktian Lansia
Pk. 17.00 : Kebaktian Doa
Pk. 12.00 : Persiapan Keb. (MJ-TIM Korektor : Liturgi dan Warta Jemaat)
Pk. 18.00 : P.A. Umum setiap Minggu I, III dan V
Pk. 18.30 : P.A. Rayon setiap Minggu II dan IV
Sabtu : Pk. 16.00 : Kebersamaan
Pemuda Remaja
Pk. 18.00 : Latihan
Song Leader dan Musik
PENGUMUMAN
1. Untuk kelancaran ibadah kita
maka, bagi jemaat yang Bertugas dalam ibadah Minggu (Song leader, pemusik) kami harap dapat hadir dalam : PERSIAPAN IBADAH Yang diadakan setiap Sabtu Pk. 18.00 di Gereja
2. Diberitahukan Kepada
Jemaat untuk ketertiban dalam kebaktian hari minggu. bila ada Jemaat yang
datang pada waktu votum, salam, dan doa supaya menunggu, sampai votum, salam, dan doa selesai.
3. Duduk setelah berkat : Setelah Berkat, Pendeta
menyerahkan Alkitab kepada Penatua, kemudian Penatua Pembawa Alkitab dan
Pendeta menuju pintu keluar, pada saat jemaat dilewati oleh Penatua Pembawa
Alkitab dan Pendeta, saat Itulah Jemaat dipersilakan duduk.
4. Mengingatkan kepada jemaat agar membaca renungan
wasiat yang telah disediakan di loker masing-masing Jemaat.
|
I. BIDANG PERSEKUTUAN DAN ORGANISASI
|
01. KEBAKTIAN MINGGU, 28 JUNI 2015
KASIH : KEKAYAAN YANG MEMPERSATUKAN
2
Samuel 1:1,17-27; Mazmur 130; 2 korintus 8:7-15; Markus 5:21-43
Warna Liturgi : Hijau
|
||
PETUGAS
|
Pukul 08.00
|
Pukul 17.00
|
Pelayan
Firman
|
Pdt. Mulia H.B. Waruwu
(GKI Tubagus Angke)
|
|
Koordinator
|
Pnt. James Manullang
|
Pnt. Aan Heryati
|
Warta lisan / Liturgos
|
Pnt. Luther M. T.
|
Pnt. Sri Maryanto
|
Pendamping Pdt.
|
Pnt. Dewi yani K.
|
Pnt. Tonny W. Pekudjawang
|
Bacaan I
|
Bp. D. Purba
|
Bp. Budhi Martana
|
Bacaan II
|
Pnt. Ivonne Pardede
|
Pnt. Christiana S.
|
Pengakuan Iman
|
Pnt. Dewi yani K.
|
Pnt. Tonny W. Pekudjawang
|
Penyambut Jemaat
|
Pnt. Unarita Salim
Pnt. J. Y. Simangunsong
Pnt. Edy Tuasela
|
Pnt. Rikardo Arwan
Pnt. Suwito
|
Persembahan
|
Pnt. Nurbijantoro
|
Pnt. Slamet
|
Pengumpul Persembahan
|
||
Pemusik
|
Sdri. Shanti D.
|
Bp. Unedo Sidabutar
|
Pemandu Pujian/ Mazmur Tanggapan
|
Ibu Noni Tampubolon
Sdri. Lentia Seragih
Pdt. Em. Maxi Sompotan
|
Ibu Linda N. S.
Ibu Trisnawati
Sdri. Rebecca Timisela
|
Petugas LCD
|
||
Nyanyian
|
PKJ 29;
KJ 389; NKB 21; PKJ 216; KJ 288; NKB 191
|
02. PELAYANAN PENDETA
Dalam rangka
Pertukaran Pengkhotbah Minggu ke – 4, pada hari Minggu, 28 Juni 2015 Pdt.
Luther Tarlim Samara melayani di GKI Harapan Jaya, demikian agar Jemaat
mengetahuinya.
ketimbang
mendengar suara diri sendiri
03. PERSEMBAHAN & PETUGAS MERANGKAI BUNGA
TANGGAL
|
PERSEMBAHAN BUNGA
|
MERANGKAI BUNGA
|
28 JUNI 2015
|
Majelis Jemaat
|
Ibu Sridono M.
|
5 JULI 2015
|
Majelis Jemaat
|
Ibu Nirwaty Kesuma
|
04.KEBAKTIAN MINGGU, 5 JULI 2015 :
PERJAMUAN KUDUS
KEKUATAN ALLAH VERSUS PERGUMULAN HIDUP
2
Samuel 5:1-10; Mazmur 48; 2 korintus 12:2-10; Markus 6:1-13
Warna Liturgi : Hijau
|
||
PETUGAS
|
Pukul 08.00
|
Pukul 17.00
|
Pelayan
Firman
|
Pdt. Luther Tarlim Samara
|
|
Koordinator
|
Pnt. Tonny W. Pekudjawang
|
Pnt. Christiana S.
|
Warta lisan / Liturgos
|
Pnt. Rikardo Arwan
|
Pnt. Rudianto Malau
|
Pendamping Pdt.
|
Pnt. Unarita Salim
|
Pnt. Edy Tuasela
|
Bacaan I
|
Ibu Lis Setiatin
|
Bp. Asen Hiu
|
Bacaan II
|
Pnt. Yowin
|
Pnt. Slamet
|
Pengakuan Iman
|
Pnt. Unarita Salim
|
Pnt. Edy Tuasela
|
Penyambut Jemaat
|
Pnt. James Manullang
Pnt. Foe Fei Tjin
Pnt. Poerwanto
|
Pnt. Nurbijantoro
Pnt. Ivonne Pardede
|
Persembahan
|
Pnt. T. Siahaan
|
Pnt. Luther M. Tombilangi
|
Pengumpul Persembahan
|
||
Pemusik
|
Ibu Veronika H.D
|
Sdri. Luciana A.
|
Pemandu Pujian/ Mazmur Tanggapan
|
Sdri. Maria M. Kakisina
Bp. Tommy Esabara
Bp. Raymer J. Sumbayak
|
Sdri. Lentia Seragih
Ibu Trisnawati
Bp. Sahat S.
|
Petugas LCD
|
||
Nyanyian
|
NKB 7;
NKB 19; KJ 353; KJ 413; NKB 208; KJ 425
|
05. PELAYANAN PENDETA
Pada hari Minggu, 5 Juli 2015 Pdt. Em. maxi
Sompota melayani di GKI Tiga Raksa – Tangerang, demikian agar Jemaat
mengetahuinya.
06. KEBAKTIAN sekolah minggu – pukul 08.00
28 JUNI 2015
|
5 JULI 2015
|
||||
TEMA
|
“Tuhan Melepaskan”
Kisah Para Rasul 12:1-19
|
TEMA
|
“Tuhan Menuntun”
Keluaran 13:17-22
|
||
KELAS
|
TEMPAT
|
PENGAJAR
|
KELAS
|
TEMPAT
|
PENGAJAR
|
Bethel
|
GEREJA
|
Ibu Wiarti P.; Ibu Winda; Sdri. Nindya L
|
Bethel
|
GEREJA
|
KaK Kia
|
Bethesda
|
Bethesda
|
||||
Betlehem
|
Ibu Trisnawati; Sdri. Anggi
|
Betlehem
|
|||
Nazareth
|
Sdri. Rebecaa; Sdri. Erna
|
Nazareth
|
Kak Syeba
|
||
Yerusalem
|
Ibu Henny Dj.
|
Yerusalem
|
|||
Pendamping SM
|
Pnt. Rudianto Malau
|
Pendamping
SM
|
Pnt. Dewi Yani K.
|
07. KEBAKTIAN KOMISI PEMUDA-REMAJA, MINGGU –
PUKUL 11.00 WIB.
TUGAS
|
28 JUNI 2015
|
5 JULI 2015
|
Pelayan Firman
|
Pdt. Mulia H. B. Waruwu
(GKI Tubagus Angke)
|
Pdt. Luther T. Samara
|
T e m a
|
Manipulatif
|
Love In
Commmunity
|
Bacaan
|
Kejadian 25:29-34
|
Galatia 6:1-10
|
Koordinator
|
Pnt. Foe Fei Tjin
|
Pnt. T. Murni Meliala
|
Liturgos&Pem. Warta
|
Sdri. Santi
|
Sdri. Erna D. N. M.
|
Pengakuan Iman
|
Pnt. T. Murni Meliala
|
Pnt. Dientje Nonutu
|
Penerima Tamu
|
Pnt. Foe Fei Tjin; Pnt. Poerwanto
|
Pnt. T. Murni Meliala; Pnt.
Rulmy S.
|
Pemusik
|
Sdri. Nimas P. K.;Sdr. Yoel A.T.S.
|
Sdri. Shianty L.; Sdri. Shanti D.
|
Song Leader
|
SDri. Revita G. M. Sdri. Naomi S.
|
Sdri. Revita G. M. P. Sdri. Widya
|
Persembahan
|
Pnt. Poerwanto
|
Pnt. Sonny R. Hadyana
|
Pengumpul
Pesb
|
Sdri. Kezia; Sdri. Eunice S.
|
Sdr. Tezar P.; Sdri. Naomi S.
|
Petugas LCD
|
Sdr. Parlindungan S.
|
Sdr. Alberth
|
08. KEBAKTIAN
RUMAH TANGGA (KRT) KAMIS Pk. 17.00
Tanggal
|
2 JULI 2015
|
9 JULI 2015
|
Tempat
|
GEREJA
|
Kel. Bp. Herlianto
Salim
(Jl. R.H. Didi
Sukardi No. 304)
|
Pelayan Firman
|
Sdri. Batsyeba
Dias Prasentina
|
Pdt. Em. Maxi Sompotan
|
Liturgos
|
Bp. Raymer John Sumbayak
|
Pnt. Dewiyani K.
|
09. KEBAKTIAN LANSIA JUMAT Pk. 11.00
Tanggal
|
3 JULI 2015
|
10 JULI 2015
|
Tempat
|
GEREJA
|
GEREJA
|
Pelayan Firman
|
dr. Bambang S.,MM., MA.
|
Pdt. Luther Tarlim Samara
|
Liturgos
|
Ibu Rosnani
Timisela
|
Ibu Anny Dewianny
|
10. KEBAKTIAN DOA, JUMAT – PK. 17.00
Tanggal
|
3 JULI 2015
|
10 JULI 2015
|
Tempat
|
GEREJA
|
GEREJA
|
Pelayan
Firman
|
Pdt. Luther Talim
Samara
|
Pdt. Em. Maxi
Sompotan
|
Pelayan
Pujian
|
Pnt. Christiana S.
|
Sdr. Ega L. Rantelino
|
Doa
Syafaat
|
Pnt. Dientje N.; Pnt. Foe Fei Jtin; Sdri. Batsyeba
|
Pnt. Ivonne P.; Pnt. Unarita S.; Pnt. Sri M.
|
Segenap anggota jemaat diundang untuk mengikuti Kebaktian
Doa ini.
11. KEHADIRAN KEBAKTIAN DAN KEGIATAN BADAN PELAYANAN
12. SENSURAMORUM JEMAAT
Sensuramorum
Jemaat dilaksanakan pada hari Minggu, 28 Juni 2015 dalam kebaktian pk. 08.00;
11.00; 17.00. Kepada seluruh Jemaat diundang hadir.
13. PERJAMUAN KUDUS TENGAH TAHUN
Perjamuan
Kudus Tengah Tahun dilaksanakan pada hari Minggu, 5 Juli 2015 pk. 08.00; 11.00;
17.00. Kepada seluruh Jemaat diundang hadir.
14. PERJAMUAN KUDUS RUMAHAN
Perjamuan
Kudus Rumahan dilaksanakan pada hari Selasa, 7 Juli 2015 pk. 09.00. Demikian
agar Jemaat mengetahuinya.
15. ANGGOTA
JEMAAT YANG SUDAH DAN YANG AKAN BERULANG TAHUN
Anggota
Jemaat yang sudah berulang
tahun Minggu lalu
Tgl: 22 s/d 28 Juni 2015
TGL.
|
NAMA
|
ALAMAT
|
WILAYAH
|
22/06
|
Bp. M. Tampubolon
|
Gading Kencana Asri Jl. Utama No. 6
|
4
|
24/06
|
Ibu Christine Y. Siahaan
|
Jl. Kecubung VI/49
|
6
|
24/06
|
Ibu Maria Siahaan
|
Jl. Kecubung VI/49
|
6
|
24/06
|
Ibu Elvita Ria Kesuma
|
Jl. Seroja 2 No. 6 Cimahpar I
|
5
|
25/04
|
Bp. Maryanto
|
Gg. SMA PGRI I
|
2
|
26/06
|
Ibu Cendrawati
|
Jl. Veteran I No. 61
|
4
|
26/06
|
Bp. Nurbijantoro
|
Jl. Melati No. 2 Perum Gunung Jaya Permai
|
4
|
27/06
|
Bp. Gandi Susanto
|
Gg. Mesjid No. 60
|
3
|
27/06
|
Ibu Kristine Sitepu
|
Puri Cibereum Jl. Semeru Blok VII No. 1
|
5
|
27/06
|
Sdri. Veronika H.D.
|
Jl. Cikiray No. 18
|
1
|
28/06
|
Bp. Charles Maruli Gultom
|
Bogor
|
Anggota
Jemaat yang akan berulang
tahun dalam
Minggu ini Tgl: 29 Juni s/d 5
Juli 2015
TGL.
|
NAMA
|
ALAMAT
|
WILAYAH
|
01/07
|
Sdr.
Kevin Lie A. Sukarna
|
Jl. Sriwijaya No. 33
|
4
|
02/07
|
Bp.
Surahyo
|
Perum Gunung Jaya Permai
|
4
|
02/07
|
Bp.
Kalvin Marundury
|
Selabintana
|
4
|
03/07
|
Bp. E.R.
Suyandi
|
Jl. Zaenal Zahse No. 21
|
1
|
03/07
|
Bp.
Surya Danu Atmaja
|
Jl. Parigi No. 100
|
3
|
03/07
|
Ibu Evy
Sinambela
|
Asgepa No. 7
|
2
|
03/07
|
Ibu
Elizabeth K.
|
Taman Asri Blok A2 No. 117
|
5
|
04/07
|
Bp. Tjoe
Kie Meng
|
Gg. Arumanis No. 2
|
2
|
04/07
|
Sdri.
Shanti Devina
|
Jl. Veteran I No.85/89
|
4
|
05/07
|
Sdri.
Lince M. Silaban
|
Jl. Pelda Suryanta No. 18
|
2
|
Semoga Saudara semakin merasakan berkat dan pemeliharaan
Tuhan, bertambah hikmat, semakin dikasihi Allah
dan manusia. TUHAN MEMBERKATI. Bagi
Saudara-saudara yang berulang-tahun Minggu ini, namun belum tercatat atau salah
dicatat dalam daftar di atas kami mohon maaf, diharapkan Saudara-saudara dapat
menyampaikan datanya pada Tata Usaha Gereja.Terima kasih atas kerjasamanya.
16. KEBAKTIAN PENAHBISAN
Kebaktian
Penahbisan Pnt. Febe Oriana Hermanto, S.Si. Teol. sebagai Pendeta GKI dengan
basis pelayanan di GKI Gunung Sahari dilaksanakan pada hari Senin, 6 Juli 2015
pk. 18.00 bertempat di GKI Gunung Sahari, Jl. Gunung Sahari IV/8, Jakarta
10610. Demikian agar Jemaat mengetahuinya.
17. DUKUNGAN DOA BAGI YANG SAKIT, LANJUT USIA
DAN PEMULIHAN
No
|
NAMA
|
TEMPAT
|
1
|
Ibu Mamah
|
Bandung
|
2
|
Bp. Roy (Putera, Ibu Dientje Nonutu)
|
Jakarta
|
3
|
Bp. Gunawan
Darmawan (Suami dari Ibu Lisawaty G.)
|
Jl. Bale Desa No. 7
|
4
|
Sdri. Suleni (Puteri, Bapak. Sin Pang Te)
|
Jl. Siliwangi
|
5
|
Natalie Angellina Salim (Putri Bapak Herlianto Salim)
|
Jl. R.H. Didi Sukardi No. 304
|
6
|
Ibu Sumiati
|
Jl. Pejagalan Dalam No. 15
|
7
|
Bp. Tjoe Kie Meng
|
Gg. Arumanis
|
8
|
Bp. Surahyo
|
Perum Gunung Jaya Permai
|
9
|
Marvel (putera dari Bp. Rayes Sembiring)
|
Jakarta
|
10
|
Bp. Antonius Panjaitan
|
Jl. Safir V No. 131
|
11
|
Ibu Tuti Gunawan
|
Jl. Pemuda I No. 51
|
12
|
Ibu Metta Juliana (Istri Bp. Arnold Lawat)
|
Jl. Nyomplong 17/29
|
13
|
Ibu Ida (Ibunda dari Bp. Herri)
|
Nyomplong
|
14
|
Ibu Fatimah
|
Kotabaru, Parahiangan, Bandung
|
15
|
Bp. Sarkoni (Ayahanda dari Ibu Selvy Rosanah)
|
Cikondang
|
16
|
Sdri. Riena Papalapu
|
R.S. Asyifa
|
17
|
Ibu Sri Pasaribu
|
Jakarta
|
18
|
Oma-Opa
|
Panti Kasih
|
18. KEBAKTIAN PENEGUHAN DANPEMBERKATAN PERNIKAHAN
Jika Tuhan berkenan dan tidak ada keberatan yang sah
(sesuai tata laksana dan tata gereja GKI) dari Jemaat, maka Majelis Jemaat GKI
Zaenal Zahse Sukabumi akan melaksanakan Kebaktian Pemberkatan dan Peneguhan
Pernikahan atas diri:
TTL :
Sukabumi, 13 November 1980
Blok B No. 9 Sukaumi
Anggota Grj :
GKI Zaenal Zahse, Sukabumi
No. Induk :
8111002
dengan
Nama :
Priska Adelina Siregar
TTL :
Jakarta, 8 Juni 1986
Alamat :
Jl. Denpasar Blok B5 No. 1 Bekasi Timur
Anggota Grj :
GBI Mega Bekasi Hypermall Lt. 2.
No. Induk :
00678/KKJ/218002/07-11
Yang
dilaksanakan pada hari Sabtu, 4 Juli 2015 Pk. 16.00 di GKI Zaenal Zahse
Sukabumi. Demikian agar Jemaat mengetahuinya
II. BIDANG PEMBINAAN JEMAAT
|
05. PERSIAPAN
MAJELIS JEMAAT
Persiapan Majelis Jemaat untuk membahas tema dan bahan
khotbah dilaksanakan setiap hari Kamis (setelah KRT) bertempat di Ruang
Pembinaan. Kepada seluruh anggota Majelis Jemaat diwajibkan hadir.
06. PEMBINAAN
PENATUA GKI ZAENAL ZAHSE SUKABUMI
Pembinaan Penatua GKI Zaenal Zahse Sukabumi dilaksanakan setiap
hari Rabu pk. 19.00 di Ruang Pembinaan. Demikian agar Jemaat mengetahuinya.
III. BIDANG SARANA PENUNJANG
|
01.
KANTONG PERSEMBAHAN LAIN-LAIN MINGGU, 21 JUNI 2015:
Pk. 08.00 Pk.
11.00
Pers. u/ Gereja 1.953.000 Pers. u/ Gereja 96.000
Dana Kendaraan 1.854.500 Dana Kendaraan
75.000
Pers. Sekolah Minggu 509.000
Pers. KRT 25/06/15 253.000 Pk. 17.00
Pers. Lansia 26/06/2015 196.000 Pers.
u/ Gereja 730.000
Perpuluhan 300.000 Dana
Kendaraan 662.000
Pers. Tahunan 100.000 Kolekte
Pengucapan Syukur 705.000
Kel. Erniwati Alm. Ibu
Erniwati Kusuma
Kel. Lis 1.936.500
Kel. Tan Lan Nio Ralat
Warta Jemaat tgl 21 Juni 2015 hal. 12 poin
Kel. Suwarti 190.000 03.
Persembahan bulanan dan kedukaan tgl 14 Juni 2015
tertulis
609 bulan Apr-Mei’15, seharusnya 609 bulan Juni’15
02. PERSEMBAHAN BULANAN DAN KEDUKAAN :
03. RENOVASI
GEREJA
a.
Renovasi Jangka Pendek telah
dilaksanakan sampai dengan :
Pemasangan back drop Pemasangan
Vynil
Pengecatan dinding ruang Ibadah Penataan
instalasi listrik
Penambahan
2 buah LCD
b.
Yang masih akan dilaksanakan :
Penggantian flafon Penataan
ulang sound system
Pembuatan panggung permanen Penambahan
2 Layar LCD Proyektor
Dana
Renovasi yang telah dikeluarkan dari kas Gereja sebesar Rp
72.930.000
Telah Terima Persembahan :
dari Bp. Surya Danu Atmaja dan Ibu Tuti Suryani sebesar Rp
5.000.000
04. DANA RENOVASI YANG TELAH TERKUMPUL
Total Sementara Persembahan
yang diterima s.d.tanggal
10 Mei 2015: Rp 54.043.000
Masuk dari Jemaat dalam kebaktian Minggu, 7 Juni 2015
adalah sbb :
Kebaktian Pk. 08.00 Rp 2.011.000
Pk.
11.00 Rp 53.000
Pk.
17.00 Rp 533.000
TOTAL
SEMENTARA Rp
56.660.000
05. PEMBERITAHUAN RENOVASI
Diberitahukan kepada Jemaat bahwa mulai pada hari Senin, 22 Juni 2015
Majelis Jemaat telah melakukan renovasi peng-gantian atap seng lama dengan seng
zincalung dengan rincian :
-
Seng zincalung : 4 meter X 63 lembar
5 meter X 63 lembar
-
Penutup Seng : lebar 60 cm panjang 24 meter
lebar 30 cm panjang 40 meter
-
Kayu-kayu
-
Ongkos Tukang
06. KESETIAAN
MEMBERI PERSEMBAHAN
Jemaat GKI Zaenal Zahse Sukabumi dapat melakukan berbagai
pelayanan karena adanya persembahan yang diberikan segenap warga Jemaat.
Persembahan itu antara lain : persembahan mingguan, persembahan syukur khusus,
persembahan bulanan dan kedukaan dan lain-lain. Saat ini jumlah persembahan
bulanan dan kedukaan yang masuk setiap bulan adalah kurang dari 50 % sampul
yang ada di tangan Jemaat. Karena itu untuk meningkatkan kesetiaan Jemaat dalam
memberikan persembahan bulanan dan kedukaan, maka pada setiap minggu ke – 1,
Majelis Jemaat akan menyediakan wadah khusus untuk memasukkan sampul
persembahan bulanan. karena itu di minggu terakhir bulan ini, bagi Jemaat yang
belum mengambil sampul persembahan bulanan dan kedukaan, agar segera
mengambilnya. Bagi Anggota Jemaat yang belum mendapatkan sampul tersebut,
apakah karena hilang atau belum ada, dapat segera memintanya di kantor gereja.
Kiranya Tuhan memberkati setiap persembahan yang kita berikan kepada-Nya dengan
setia.
Diberitahukan
kepada Jemaat bahwa Persidangan Majelis Jemaat GKI Zaenal Zahse Sukabumi tanggal 15 Februari 2015, memutuskan untuk
menjual Tanah Gedong Panjang. Hasil dari penjualan tersebut akan dipergunakan untuk pembangunan
Pastori Baru,
Rumah Pendeta tamu, pemagaran dll di Tanah BCI. Apabila hal tersebut dapat terealisasi
maka akan dibentuk Panitia Khusus. Mohon saran dan pemikiran dari Jemaat.
08. PENYERAHAN CELENGAN
Bagi Jemaat yang belum menyerahkan celengan dapat
menyampaikannya dalam kebaktian Minggu pada saat persembahaan. Demikian agar
Jemaat mengetahuinya.
BADAN PELAYANAN JEMAAT
|
I.
KOMISI ANAK
01. PERSIAPAN
GURU SEKOLAH MINGGU (GSM) : SETIAP HARI MINGGU PK. 10.00
TANGGAL
|
28 JUNI 2015
|
5 JULI 2015
|
PEMIMPIN PERSIAPAN
|
Pdt. Em. Maxi Sompotan
|
Pdt. Luther Tarlim Samara
|
Majelis Pendamping SM
|
Pnt. Dewi Yani K.
|
Pnt. James Manullang
|
Kepada Majelis Pendamping SM (Sekolah Minggu) Wajib hadir
mengikuti Persiapan GSM
II. KOMISI
PEMUDA-REMAJA
01. PEMBERITAHUAN TEMPAT KRT
Diberitahukan
kepada Jemaat, bahwa apabila ada Jemaat yang rindu untuk mengadakan KRT
dirumahnya dapat menghubungi Wilayah masing-masing Gereja atau apabila
lingkungan tempat tinggal Jemaat tidak mendukung dapat dilaksanakan di gereja.
demikian agar Jemaat mengetahuinya.
02. BAKTI SOSIAL KOMISI DEWASA
Komisi
Dewasa ikut berpartisipasi dengan megadakan bakti sosial berupa pembagian
takjil atau makanan dan minuman ringan untuk Umat Islam yang akan dilaksanakan
pada hari Sabtu, 27 Juni dan 11 Juli 2015 pk. 17.00, sasarannya adalah : Tukang
becak; tukang parkir; pengemis; musafir; pemulung. Demikian agar Jeamat
mengetahuinya.
03. RAPAT RUTIN PENGURUS KOMISI DEWASA
Rapat
Rutin Pengurus Komisi Dewasa dilaksanakan pada hari Minggu, 5 Juli 2015 pk.
11.00 bertempat di Ruang Pembinaan. Kepada seluruh Pengurus Komisi Dewasa
diundang hadir.
04. SENAM TAI CHI
Diberitahukan
kepada Jemaat bahwa Senam Tai Chi untuk sementara di hentikan sampai ada
pemberitahuan selanjutnya. Demikian agar Jemaat mengetahuinya.
01. RAPAT PENGURUS KOMISI LANSIA
Rapat
Pengurus Komisi Lansia dilaksanakan pada hari Selasa, 7 Juli 2015 pk. 17.00
bertempat di Ruang Pembinaan. Kepada seluruh Pengurus Komisi Lansia diundang
hadir.
V.
BADAN PANTI KASIH
01. JUMLAH PENGHUNI PANTI KASIH
Jumlah
Penghuni Panti Kasih s.d. April 2015 sebanyak : 10 Org Pria dan 12 Org Wanita
02. PEMBERITAHUAN
Bagi
Anggota Jemaat yang ingin menyumbang ke Panti Kasih dapat melalui Rekening BCA
377-022-7029 an. Jeremias Yukiran dan Lina Budiman, telephone (0266) 221-977
03. RAPAT PENGURUS BADAN PANTI KASIH
Rapat
Pengurus Badan Panti Kasih dilaksanakan pada hari Sabtu, 11 Juli 2015 pk. 16.00
bertempat di Panti Kasih. Kepada seluruh Pengurus Badan Panti Kasih diundang
hadir.
FORMULIR PERSIAPAN PERJAMUAN KUDUS
Pada hari Minggu, 5 Juli 2015 kita akan merayakan perjamuan kudus Tengah Tahun. Untuk menyambut dan ikut serta dalam
perayaan itu, marilah kita mempersiapkan diri secara bersama-sama.
1.
Pada perjamuan malam terakhir, Kristus menghendaki kita merayakan perjamuan
kudus untuk mengenang-Nya. Mengenang Kristus berarti mengalami kehadiran-Nya
seperti murid-murid-Nya dahulu mengalami kehadiran-Nya bersama mereka.
Mengenang Kristus juga berarti menyadari secara pribadi seluruh kehidupan
Kristus yang diberikan-Nya bagi kehidupan dunia, sejak Ia lahir, melayani,
menderita sengsara, mati, dibangkitkan, dan dimuliakan di sorga.
Marilah kita merenungkannya :
- Apakah Saudara
benar-benar rindu untuk berjumpa secara pribadi dengan Kristus, untuk mengalami
kasih, kuasa, dan kebenaran-Nya yang membarui hidup Saudara ?
- Apakah Saudara
menghayati bahwa seluruh kehidupan dan karya Kristus, yaitu kelahiran-Nya,
pelayanan-Nya, penderitaan-Nya, kematian-Nya, kebangkitan-Nya, kenaikan-Nya ke
sorga sampai dengan kedatangan-Nya kembali, terkait erat dengan kehidupan
Saudara?
2. Pada perjamuan malam terakhir, ketika Kristus
memecah roti dan mengangkat cawan, Ia membagikan tubuh dan darah-Nya sendiri
kepada murid-murid-Nya. Menerima tubuh dan darah-Nya berarti dipersatukan
dengan Kristus sehingga Ia menjadi Kepala dan kita tubuh-Nya. Menerima tubuh
dan darah-Nya berarti dipersatukan dengan semua orang yang menerima-Nya juga
menjadi satu tubuh dan satu roh.
Marilah kita merenungkannya :
- Apakah Saudara
menghayati bahwa Kristus adalah kepala seluruh kehidupan Saudara, dalam hidup
berjemaat dan bermasyarakat, dalam keluarga dan pekerjaan saudara ?
- Apakah Saudara
menghayati bahwa Saudara adalah anggota tubuh Kristus, yang saling mengasihi
seorang terhadap orang lain ?
3. Ketika kita bersatu dengan Kristus, Roti
Hidup yang dipecah-pecahkan bagi dunia ini, kita pun dipersatukan dalam
kematian dan kebangkitan Kristus. Dipersatukan dengan Kristus berarti diutus untuk
mengosongkan dan menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Kristus.
Dipersatukan dengan Kristus berarti diutus untuk memberi hidup kita demi
keselamatan dunia.
Marilah kita merenungkannya :
- Apakah dalam
persekutuan dengan Kristus, Saudara mau berkurban dan menjadi berkat bagi
sesama Saudara?
- Apakah Saudara
menyadari bahwa sebagai anggota tubuh Kristus di tengah dunia, Saudara menjadi
mata dan telinga bagi Kristus yang melihat dan mendengarkan, serta peduli
terhadap kebutuhan dan masalah sesama saudara? Sudahkah saudara menjadi mulut
bagi Kristus yang menyuarakan kebenaran dan keadilan dalam lingkungan Saudara?
Sudahkah saudara menjadi tangan bagi Kristus yang berkarya memperjuaangkan
damai sejahtera di muka bumi?
Kiranya Roh Kudus menolong kita semua
dalam mempersiapkan diri untuk merayakan perjamuan Kudus Tengah Tahun
pada hari Minggu, 5 Juli 2015 mendatang.
SELISIP BERITA SINWIL (SBS-net)
BPMSW
GKI SINWIL JAWA BARAT
Edisi JUNI 2015
PELAYANAN GEREJA UNTUK
PENYEMBUHAN
(HEALING MINISTRY)
Oleh Pdt Setiawati Sucipto,
M.Min
Barangkali terasa agak aneh dan
mengundang kecurigaan bila kita sebagai warga GKI berbicara tentang ‘pelayanan
penyembuhan’. Mengapa? Karena pelayanan penyembuhan lebih familiar terdengar
di kalangan gereja Kharismatik atau Pentakosta, dan pengaruh pengajarannya bisa
membawa umat kepada sikap “mengejar-ngejar” muji-zat penyembuhan, minyak
urapan, “tokoh penyembuh”, dsb.
Sedangkan di gereja-gereja Protestan “main-line”
seperti kita, pelayanan penyembuhan pada prakteknya cenderung diarahkan kepada
pelayanan medis seperti mendirikan rumah sakit, poliklinik gereja, pelayanan konseling, dsb. Artinya gereja
tidak secara langsung melibatkan diri dalam pelayanan penyembuhan karena sudah
diserahkan kepada para profesional medis dan para medis.
Lalu, bagaimana sebagai gereja kita
mampu memberi dukungan lebih untuk warga GKI di tengah-tengah berbagai
pergumulan yang dialami secara fisik dan psikis, namun mereka tetap berpegang
pada pengajaran teologis yang benar tentang penyembuhan dan pemulihan hidup?
Dasar
Teologis
Kebanyakan orang mengatakan
bahwa sehat berarti “tidak ada penyakit” (fisik). Padahal WHO mendefinisikan,
“Kesehatan adalah keadaan dinamis pada kondisi fisik, mental, sosial dan
spritiual secara keseluruhan, dan bukan berarti tidak hanya ada penyakit.”
Menurut pandangan Antropologis, “Kesehatan bukan karena tidak adanya penyakit
atau kecacatan, tetapi kesehatan adalah kekuatan untuk bertahan terhadap
penyakit dan kecacatan. Atau pandangan lain yang menyatakan: “Kesehatan adalah
kemampuan menghadapi tantangan hidup yang berbeda-beda yang menunjang
kehidupan.” Konsep antropologis ini memandang kesehatan sebagai pengisian makna
kehidupan dan menggambarkan kesehatan sebagai pemenuhan segala sesuatu yang
membuat manusia berhasil dalam menemukan hakekat dan makna hidupnya.
Dalam sudut pandang teologis
dipaparkan dengan sangat gamblang bahwa mukjizat-mukjizat yang dilakukan Yesus
sesungguhnya adalah untuk membuka jalan bagi kedatangan kerajaan Allah dan
keselamatan. Karena itu keselamatan itulah yang jauh lebih penting dari
kesembuhan itu sendiri. Dan, keselamatan yang ditawarkan oleh Allah melalui
Yesus Kristus ini mencakup penyembuhan yang lebih dari sekedar gangguan fisik
atau psikologis.
Mukjizat penyembuhan Yesus
bukanlah merupakan dimensi tunggal, tetapi tertuju pada dimensi kehidupan
fisik, psikologis, sosial dan spiritual-religius. Karena itu ketika Yesus
menyembuhkan seseorang, Ia tidak saja menghilangkan gejala fisik, tetapi juga
memulihkan semua dimensi manusia dalam realisasi penyelamatan Allah. Dan
mukjizat-mukjizat itu tidak hanya menghadirkan Yesus sebagai sang penyembuh
yang ajaib tetapi lebih dari itu menunjukkan bahwa, melalui Yesus perhatian
Allah sepenuhnya dan selamanya tertuju pada dunia ini. Yesus sendiri
menafsirkan mukjizat-mukjizat penyembuhan ini dengan mengatakan: “Tetapi
jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah
sudah datang kepadamu.” (Lukas 11:20)
Sebagai contoh, ketika Yesus
menyembuhkan 10 orang kusta Ia menyuruh mereka pergi ke para imam. Salah satu
di antara 10 orang kusta yang telah disembuhkan itu kembali pada Yesus dan
memuji Allah. Yesus berkata kepadanya: “Imanmu telah menyelamatkanmu.”
Ucapan Yesus kepada satu orang ini bukan berarti bahwa kesembilan orang kusta
yang telah disembuhkan itu kembali sakit. Tetapi ini menunjukkan bahwa hanya
satu orang inilah yang benar-benar disembuhkan. Hanya dia satu-satunya yang
pulih dari sekedar fisik. Hanya dia satu-satunya yang sesungguhnya mengerti
makna dari mukjizat Yesus ini. (Lukas 17: 11- 19)
Di samping hubungan dimensi
fisik dan spiritual-religius, mukjizat Yesus juga tertuju pada dimensi sosial.
Ketika Yesus menyentuh penderita lepra Ia menjadi ‘kotor’ namun di balik itu Ia
meruntuhkan rintangan sosial dan menyatukan orang buangan masyarakat ini dengan
masyarakatnya (Mrk 1 : 41)
Tentu kita percaya, Allah mampu dan tetap berkarya mengobati penyakit fisik
melalui mukjizatNya. Namun demikian, Ia menyatakan bahwa keseluruhan fisik
bukanlah segala-galanya, tapi hanya sesuatu yang baik dan bersifat relatif. Hal
Ini terlihat ketika Ia menekankan bahwa demi keselamatan jiwa, kita harus
berani menanggalkan tubuh fisik kita sekalipun. Seperti yang dikatakanNya: “Dan
jika kakimu menyesatkan engkau penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke
dalam hidup dengan timpang, daripada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke
dalam neraka. Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik
engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu daripada dengan
bermata dua dicampakkan ke dalam neraka”
(Mrk 9 : 45, 47).
Pemahaman di atas tentu menuntun
agar umat Tuhan tidak hanya hidup untuk mengejar kesembuhan secara fisik semata
tetapi mengerjakan kesela-matan di dalam Kristus. (bdk. Filipi 2:12–16).
Keselamatan di dalam Kristus inilah yang sesungguhnya memandang setiap orang
agar menjadi manusia seutuhnya. Utuh dalam arti baik fisik, mental, hubungan sosial maupun
spiritual-religiusnya menyatu, sehingga ia menjadi manusia yang bermakna bukan
hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk Tuhan dan sesama manusia.
Pasang Surut Healing Ministry
Tradisi penyembuhan sesungguhnya
sudah ada sejak zaman Perjanjian Lama, seperti penyembuhan Naaman oleh nabi
Elisa. Dalam Perjanjian Baru, kisah penyembuhan Yesus sangat menonjol.
Pemberitaan Yesus tentang Kerajaan Allah dilakukan dalam bentuk khotbah,
percakapan, pemuridan, pengalaman nyata, dan mujizat. Dan sebagian besar dari
mujizat yang Yesus lakukan adalah berupa penyembuhan.
Gereja
awal melanjutkan pelayanan penyembuhan
atau healing ministry ini. Kisah Para Rasul mencatat penyembuhan
yang dilakukan oleh Petrus (Kis 3 dan Kis 5:15-16) dan Paulus (Kis 14). Dalam I
Korintus 12, penyembuhan juga disebutkan sebagai salah satu karunia Roh yang
diberikan kepada jemaat Korintus. Tradisi Healing ministry tetap
dipelihara ketika gereja awal sudah lebih berkembang, seperti disebutkan dalam
Yakobus 5:14-16 yang dianggap sebagai asal mula ritus penyembuhan gerejawi.
Kesaksian
para bapa gereja juga menunjukkan bahwa healing ministry masih merupakan
bentuk pelayanana gereja yang dirasa cukup penting. Justinus Martir,
Tertullius, Ireneus dan Origenus, semuanya menyebutkan tentang hal ini.
Cyprianus menulis bahwa healing masih terjadi pada masa ia memegang
jabatan uskup, namun mengalami kekurangan daya di dalam doa karena ada
kecenderungan gereja mulai bergerak ke arah keduniawian.
Sejak kaisar Konstantin
mengumumkan Edik Milan pada tahun 313, penganiayaan terhadap orang Kristen
diakhiri. Para pemimpin gereja mulai
disibukkan dengan pengorganisasian dan birokratisasi gereja. Pada saat yang
sama, iklim spiritual menurun, ditandai dengan diabaikannya banyak
karunia-karunia rohani. Termasuk di dalamnya adalah healing ministry.
Kemudian gereja menjadi semakin
‘intelek’. Para pemimpin gereja memfo-kuskan pelayanan mereka pada penyusunan
teologi, yang mampu membela tra-disi iman Kristen. Banyak muncul teolog-teolog
besar, seperti: Ambrosius, Agustinus, Jerome, Gregory, Thomas Aquinas, dll. Dampaknya
gaung healing ministry kalah keras dari polemik dan diskusi teologis
yang sedang terjadi. Lama kelamaan healing ministry lebih banyak
dilakukan secara individual di luar kegiatan resmi gereja. Tradisi healing
ministry semakin tersingkir sejak filsafat Aristoteles, yang menekankan
rasionalitas, menjadi populer. Dalam pandangan Aristoteles, healing ministry
adalah bagian dari ketahyulan. Dalam konteks seperti itu, orang-orang Kristen
memahami pelayanan penyembuhan dalam Injil terutama sebagai ungkapan simbolis.
Bahkan
jaman Enlightenment (Pencerahan) mendorong
perkembangan ilmu- ilmu pengetahuan empiris, menghasilkan kemajuan yang luar
biasa dalam ilmu kedokteran. Semakin lama, ilmu kedokteran semakin menjadi
andalan utama manusia dalam menjawab persoalan sakit penyakit. Pada masa awal Reformasi,
pelayanan publik dibagi dalam 3 profesi utama: dokter, ahli hukum, dan pendeta.
Di situ, pelayanan penyembuhan diserahkan kepada profesi kedokteran, sedangkan
tugas pendeta memperhatikan kehidupan iman anggota gereja.
Baru pada abad 20, healing ministry
mulai kembali mendapat perhatian gereja. Pada tahun 1904, Percy Dearmer dan
Conrad Noel mendirikan ‘The Guild of Health’ dalam lingkungan gereja
Anglican. Lembaga ini menyelenggarakan healing ministry dalam bentuk
penggabungan antara pelayanan medis dengan pelayanan doa, sakramen dan
konseling. Langkah ini diikuti oleh James Hickson yang pada tahun 1905
membentuk ‘The Society of Emmanuel’ yang kemudian (1933) berganti nama
menjadi ‘The Divine Healing Mission’ yang kian lama kian berkembang ke
negara-negara lain.
Di luar gereja Anglican, healing
ministry juga mendapat pengakuan kembali sebagai bentuk pelayanan gerejawi.
Konsili Vatican II tahun 1962 mengesahkan kembali tradisi pengurapan minyak
sebagai sakramen penyembuhan. Sementara sejak 1970an, gereja-gereja
Methodist,Baptis, dan United Reformed (Inggris) juga membentuk lembaga-lembaga healing
ministry-nya masing-masing. Tentu penyebaran healing ministry juga
tidak terlepas dari perkembangan gereja-gereja Pantekosta dan gerakan
Kharismatik sejak awal abad 20.
Ibadah Healing
Ministry
Sebenarnya jemaat-jemaat GKI
telah melakukan berbagai pelayanan penyembuhan. Misalnya: poliklinik,
persekutuan doa, pelawatan, konseling pastoral, konseling psikologi,
support group, dsb. Hanya saja pelayanan tersebut seakan berjalan dengan
tujuannya masing-masing. Untuk itulah
ibadah penyembuhan seutuhnya (healing ministry) justru menjadi centre
atau pusat dari seluruh pelayanan tsb. Ada dasar pijakan atau teologis yang
jelas, dimana Kristus menjadi pusat seluruh pelayanan yang diselenggarakan oleh
gereja.
Dan lagi ibadah Healing
Ministry ini bersifat persekutuan bukan individual, sehingga kehadiran
setiap orang dalam ibadah itu, bukan hanya untuk kesembuhan dan pemulihan
hidupnya sendiri tetapi juga untuk kesembuhan dan pemulihan bersama sebagai
satu tubuh Kristus. Dan, ibadah ini menjadi komunitas yang saling menyembuhkan.
Namun rupanya tidak banyak
jemaat-jemaat lingkup GKI, yang menyelenggarakan Ibadah Pelayanan Penyembuhan.
Hal ini patut dipahami, karena kita belum sampai pada kesatuan pandangan
tentang ibadah penyembuhan tsb. Hal ini disadari karena kita tidak ingin
terjebak untuk ikut-ikutan menyelenggarakan ibadah penyembuhan yang akhirnya
hanya membawa umat kepada obsesi untuk sembuh secara fisik saja. Sehingga tidak
sedikit yang hanya mencari mukjizat mungkin dengan cara “mengejar-mengejar”
pendeta yang dianggap mempunyai karunia penyembuhan atau untuk memperoleh
minyak urapan, dsbnya. Tentu saja hal itu salah secara teologis.
Namun demikian menurut saya tidak ada salahnya
kalau kita menyelenggara-kan ibadah Pelayanan Penyembuhan dalam paradigma baru.
Yaitu ibadah yang mengajarkan umat bahwa keselamatan jiwa jauh lebih utama dari
kesembuhan secara fisik. Dan keselamatan jiwa dalam Kristus sesungguhnya sudah
kita miliki, namun perjalanan hidup yang sarat dengan berbagai pergumulan bisa
menutup mata rohani kita akan penghayatan keselamatan di dalam Kristus tsb.
Untuk itulah melalui ibadah ini kita bisa
disembuhkan atau dipulihkan dalam iman dari rongrongan penyakit, dipulihkan
dari dendam dan sakit hati, mengutuhkan kembali yang tercerai, membebaskan diri
dari belenggu dosa, tetap tegar ditengah kekacauan hidup, merangkul yang
terbuang, dsbnya. Dengan demikian, gereja semakin berperan dalam menolong umat
dalam penyembuhan dan pemulihan hidup di dalam Kristus.
*Penulis adalah Anggota BPMSW GKI SW
Jawa Barat
0 komentar:
Posting Komentar